Chereads / Sepenggal kisah / Chapter 26 - Menjadi curiga

Chapter 26 - Menjadi curiga

***

Nalon terbangun dari tidur singkatnya bersama dengan Asti.

Dia baru Mengingat dia belum pulang ke rumahnya hari ini dia melirik jam dinding pukul 11 malam dia harus pulang segera dia melihat tubuh polos wanita yang tertidur disampingnya begitu pula dengan dirinya Asti terbangun karena gerakan yang dilakukan oleh Nalon yang ada di sampingnya iti.

Nalon melangkah ke arah kamar mandi fia harus membersihkan tubuhnya sebelum ia pulang.

Namun dicegah oleh Asti dia merangkulnya.

"Sayang,kamu mau ke mana?"Ucapnya Serak

"Aku harus pulang. Aku tidak mau istriku nanti kecewa padaku. Bukankah aku sudah membuatmu bahagia"ucap Nalon menggoda puncak bukit wanita itu dengan rematan tangannya yang begitu sangat sempurna itu.

"Kamu menginap saja di sini ya"ucap Asti menggantung kan tubuhnya itu di dada bidang polos Nalon.

"Maafkan aku Sayang aku harus pulang bagaimana kalau besok saja kita sama—sama lagi"

"Janji,"

"Iya aku janji besok dari kantor aku akan pulang lebih cepat kamu siap-siap aku pasti datang"

"Serius ya, aku tunggu ya,Aku mencintaimu sayang"ucap Asti yang langsung memeluk Nalon.

Nalon melangkah ke kamar mandi dia membersihkan tubuhnya dan memakai pakaiannya kembali sementara Asti memakai kimono.

Dia memberi Sentuhan mesra di bibirnya itu

"Besok aku datang lagi"

"Aku tunggu aku, akan memasak masakan kesukaan kamu."Asti memeluknya

Nalon masuk kedalam mobil.Asti melambaikan tangannya dan mobil itu melaju dengan kecepatan standar.

Nalon harus pulang bagaimanapun nanti Silla akan menjadi curiga terhadapnya.

Nalon takut jika Silla sampai curiga terhadapnya karena hubungan mereka baru saja membaik.

Sesampai di rumah Nalon langsung menuju kamarnya. Di sana Silla tidak ada cepat—cepat Nalon mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur lalu dia melangkah ke kamar Judeo karena dia yakin Silla ada di sana.

Benar saja Silla memang ada di sana dan sudah tertidur nyenyak bersama putranya terlihat Nalon mendudukkan kakinya di lantai wajahnya menghadap anak ibu itu, dia merasa menyesal tapi bagaimana lagi dia masih tetap saja mencintai Asti mantan istrinya itu.

Membuat dia tidak bisa untuk melupakan sosok wanita itu, walau Wanita itu telah mengkhianati dia tapi inilah cinta karena cinta akan sulit ditebak kepada siapa kita melabuhkan cinta itu.

Dia tahu Silla adalah wanita yang sangat baik tapi dengan apa Hatinya bertolak belakang karena cinta itu tidak bisa dipaksakan lalu Bagaimana jika ia harus mempertahankan rumah tangganya jika tidak ada cinta yang tulus rumah tangga itu.

Karena hubungan itu akan hambar adanya Jika ia selalu mengkhianati pasangannya tiba-tiba Judeo terbangun dia menangis cepat-cepat Silla terbangun dia ingin membuatkan susu untuk anaknya itu.

"Mas, kamu udah pulang kok kamu ada di sini? Maaf ya tadi aku tidurin Judeo dan aku tertidur di sini"ucap Silla ramah membuat Nalon merasa tidak enak.

Sebaik itu istrinya Ia khianati

"Biar aku saja yang buat susunya" tawar Nalon Seraya meraih botol susu itu dari tangan Silla.

Dia membuatkan susus untuk anaknya mereka berdua menidurkan anaknya kembali.

Silla tersenyum melihat tingkah laku suaminya itu kamu.

"Kami tidurlah biar aku yang menjaganya,aku tidak mau Jika kamu sakit karena kamu pulang larut seperti ini"Ucap Silla terbata.

Dia ragu mengatakannya.

"Tidak apa Sil, lagi pula tadi aku sudah mandi Maafkan aku yang pulang larut, aku bekerja sama seperti aku hanya saja perusahaan tempat aku bekerja ini mengerti jika aku memiliki keluarga hingga aku tak sampai lembur seperti kamu"ucap Silla menepuk—nepuk pundak anaknya dengan pelan.

Deg!

Kata-kata itu terdengar memang manis tapi sangat menyulutkan hati dan perasaannya.

Mendengarnya memang tak ada curiga atas ucapannya itu hanya saja wajah Nalon tiba-tiba berubah menjadi Kiku membuat Silla merasa sedikit curiga terhadapnya.

"kenapa kamu Mas, Apakah aku salah bicara"

"Tidak, ya sudah aku tunggu kamu di kamar ya,aku juga sudah mengantuk" Ucap Nalon beranjak berdiri dia keluar dari kamar Anaknya itu.

Dengan langkah pasif lalu ia melangkah ke arah kamarnya itu dia dudukkan dirinya di sudut ranjang, ada sedikit legah istrinya tidak curiga padanya tapi disatu Sisi lagi Nalon seakan melupakan janjinya itu.

Bukankah dia telah berjanji agar tetap setia pada wanita itu tapi mengapa kata-kata itu hanya bisa diucapkannya saja. Dia tidak mampu untuk bersikap sewajarnya Tapi entah mengapa Nalon juga demikian, dia tidak bisa melupakan sosok wanita itu walau Wanita itu jelas-jelas telah menduakannya dulu.

Nalon yang telah dibutakan oleh cinta, Cinta yang telah ada pasti begitu rumit.Silla masih memiliki Kasih yang merasa dia menjadi orang ketiga dalam hubungan diantara mereka berdua.

Silla memang ingin mempertahankan hubungannya karena mereka memiliki Judeo yang masih kecil Silla tidak ingin egois menyikapi perasaannya.

Dia tahu suami itu tidak tulus mencintainya hanya saja dia seakan tidak mendengar tidak dan melihat.Dia selalu memaafkan Apa yang telah dilakukan oleh suaminya di luar sana seperti itu yang ia rasakan hanya sakit.

Bukankan kah sebenarnya setelah pertemuannya di kafe Tadi mereka berpisah sekitar jam 4.30 sore namun mengapa suaminya pulang selarut itu.

Silla menghubungi sekretaris pribadi suaminya tadi.

Namun dia tidak berani untuk menyatakannya apa yang ada didalam hatinya Karena akan merusak hubungan nya lagi yang baru membaik itu.

Silla berupaya melawan dan mengalah sejauh apa suaminya itu mengkhianati nya dia tidak peduli karena jika mereka berdebat dia sendirinya akan merasakannya

Sementara suaminya menang dengan bebasnya bersama dengan wanita itu dia tidak terjadi,hanya saja dia berupaya agar semua menjadi baik tanpa celah.

Silla melangkah pelan keluar menuju kamarnya dia melihat suaminya itu belum tidur namun dia merasa tidak ingin membahas dimana suami benerapa waktu setelah bertemu dengan klien nya itu.

Dia memilih membaringkan tubuhnya disamping Suaminya itu

"Mas, kok belum tidur? tidur lah ini sudah larut malam bukan kah pagi besok kamu masih bekerja ini sudah larut Mas" ucap Silla pelan.

Nalon pun membaringkan tubuhnya di samping wanita itu dia menghadap kearah Silla.

Silla juga seperti itu Nalon memberi sentuhan di bibir wanita Itu,dibalas oleh Silla wanita Ibu dari anaknya itu

"sudah malam" ucap Silla mematikan lampu kamarnya dan mereka berdua tertidur .

keesokan paginya Silla terbangun dari tidurnya dia mengawasi suaminya itu ada wajah polos terlihat tapi mengapa laki-laki itu selalu membohongi nya membuat dia merasa tidak sanggup untuk bertanya atau Bertahan.

Bagaimana tidak Hatinya sudah lama sakit namun tetap saja disakiti oleh laki-laki itu Bukankah pernikahan itu harus bahagia, Apa dosa Jika ia mempertahankan cinta yang rumit seperti ini.

Dia melangkah dan membersihkan tubuhnya dia bekerja hari ini setelah dia bersih dan memakai baju kas kantoran.

Silla membangunkan suaminya itu.

"Bangunlah, ini sudah pagi Mas" ucap Silla mengguncang pelan tubuh suaminya itu.

Terlihat suaminya itu menggeliatkan tubuhnya dia melirik jam sudah pukul jam 7.30 .

Bersambung ....