"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? Apakah Gisel bilang sama kamu ingin bertemu sama mamanya?"
Imelda menggelengkan kepalanya.
"Lantas?" tanya Bram dengan tatapan penuh selidik.
"Sebagai sesama wanita, pasti dia juga akan merindukan ibunya begitupun juga dengan Mbah Margaretha dia pasti juga akan merindukan putrinya cobalah Mas, kalau ada waktu luang, Mas. Cobalah tolong di sempatkan aja Gisel ke penjara untuk menjenguk mamanya nya.
Kamu boleh saja membenci Margarita tapi ingat dia statusnya masih istrimu kalaupun kamu memiliki pikiran ingin menceraikan dia ingatlah darah tidak akan pernah terpisahkan meskipun dengan air. Artinya sejauh apapun kamu berusaha memisahkan Gisel dengan Margarita tetap saja dia adalah ibu kandungnya ibu yang telah melahirkan Putri mau ke dunia ini."
Bram mematung diam memperhatikan Imelda.
Sudah hampir 2 menit lamanya sepatah pun pria itu tidak mengucapkan kata-kata sehingga membuat Imelada, menjadi takut.