Dengan senyuman tipis yang menyungging di bibirnya, Intan berjalan melewati lorong yang panjang, dan menuju parkiran tempat ia meletakkan sepeda motornya. Tapi, begitu tiba di parkiran, seorang gadis memanggil namanya dari belakang.
"Intan!"
'Sudah aku duga. Dasar pengecut,' umpatnya.
Intan berhenti kemudian menghadap ke belakang melihat dua gadis yang berjalan ke arahnya dengan langkah tergesa-gesa setengah berlari.
"Maksud kamu itu apaan ngomong kayak gitu di depan orang tuanya Gio?" tanya Yunita dengan ekspresi yang kesal.
"Apaan sih?" tanya Intan. Pura-pura tidak ngerti. Tapi, meskipun saat ini dia 182 tetap saja yang menghadapi mereka berdua dengan sangat santai.
"Pakai ngomong segala kalau aku telah menyiram Ruby, dengan air panas. Maksud kamu apaan membuat mamanya Gio pemandangan buruk?"