Setelah menjelaskan alasan mengapa harus memilih untuk meminta maaf kepada ruby, Esty pun pergi meninggalkan Yunita.
Sementara Yunita, menatap satu-satunya teman yang dia miliki Dan juga dipenjarakan bersamanya 2 bulan yang lalu dengan tatapan penuh kebencian.
Kedua tangannya mengepal erat. Jika saja dia tidak sadar dan ingat bahwa dia berada di sekolahan atau tempat umum, ingin sekali rasanya ia memukul kepala Esty dengan keras hingga gadis itu mati sekalian.
Percuma, memiliki teman jika tidak mau satu pemikiran dengan dirinya. Berkaitan dengan ruby, dia takut ada banyak hal yang sudah dia katakan kepada Esty akan disampaikan kepada ruby sehingga gadis itu tahu Apa saja rencana musik yang akan dilakukan terhadap dirinya.
Yunita tertawa kecil seorang diri. Dengan mata yang menyeramkan, gadis itu bergumam lirih.