Mendengar jawaban dari istri mudanya itu yang memang benar begitu adanya serta melihat ekspresi sedih dan meluasnya Novita, tiba-tiba hati Raffi pun merasa teriris dan bersalah.
Tidak sepantasnya dia berkata seperti itu terhadap wanita itu. Di kantor tempatnya bekerja dulu dia adalah seorang primadona banyak para atasan dan bos yang mengincar dirinya untuk diperistri tapi Novita malah justru memilih dirinya yang sudah jelas-jelas memiliki anak dan istri.
Jadi menurut Raffi apabila perlu memuliakan hati seorang perempuan harusnya Novita bukanlah Margarita istrinya di rumah yang selalu membangkang dan membela anaknya yang bersalah.
"Maafkan aku, ya? Memang yang kamu katakan itu benar aku datang ke sini karena ada masalah dengan istri pertama ku," ucap Raffi akhirnya dia mengakui kesalahannya.
Mendengar pengakuan yang sejujurnya dari Raffi seketika wanita itu pun tersenyum.