Yulita menghela nafas dalam-dalam kemudian menghempaskannya dengan kasar dari mulut. "Jadi bukan aku saja ya Yang merasa bahwa sikap Gio kepadaku itu berubah?" tanya Yulita.
"Kurang lebih dua pekan ini aku melihat dia berubah sepertinya dengan sengaja menghindarimu kukira kalian ada masalah takut sih kalau bertanya kalian ke kamu takutnya nanti kamu jawab kalian pacaran aja nggak bagaimana bisa aku dan dia ya sendiri-sendiri dong," timbal Febri lagi sambil tersenyum dan melirik kearah Yulita yang tetap saja memasang ekspresi wajah jutek, sejutek jutek nya.
"Iya memang dia berubah begitu saja. mungkin aku aja yang terlalu bodoh. Berharap lebih pada pria yang tidak pernah menyatakan cintanya," jawab Yulita dengan tatapan kosong.
"Kalau memang kamu suka sama dia, Kenapa kamu tidak mengatakannya saja? Maksudku, kamu yang menyatakan cinta lebih dulu," usul Febry.