"Yunita... Maaf. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menamparmu, sungguh! Aku hanya ingin menyelipkan anak rambut yang menutupi sebagian wajahmu ke belakang telinga, agar terlihat cantik dan segar," ucap Gio dengan ekspresi yang susah di jelaskan.
Seperti apapun ekspresi mereka berdua dan apa yang berada di pikiran masing-masing Ruby tidak mau tahu yang jelas dia sangat puas dan bahagia dengan apa yang dia lakukan barusan.
"Tapi, Gio... Barusan kamu menamparku, Gio!" ucap Yunita sambil menangis, dan memegang pipinya yang memerah. Sepertinya, tamparan yang diberikan Gio cukup lumayan juga. Bukan Gio, sih. Tapi, Ruby. Hanya saja, dia menggunakan tangan Gio untuk melakukannya.