Sampai sarapan sudah hampir selesai Wahyu masih belum bisa percaya bahwa yang ia alami pagi ini adalah sesuatu yang benar-benar nyata.
Terlebih ketika mamanya sendiri telah mengatakan kepadanya terkait masalah perjodohan yang semalam telah membuatnya meledak-ledak.
"Wahyu, kalau nggak mau maafin Mama minta maaf sama kamu ke sana ini mungkin terlalu memaksakan kehendak Mama kepadamu ia mengerti dan tidak bisa dipaksakan. Tapi suka sama orang tua mau nelpon pasti ini memberikan sesuatu yang terbaik untuk anak-anaknya, begitupula mama. Tapi, mama sadar. Ternyata, yang mama terapkan selama ini, tidaklah benar. Itu hanya akan membuat hidupmu menjadi merasa tertekan. Mulai saat ini Mama akan membebaskan kamu memilih siapa pun gadis yang kamu cintai selama dia baik dan bisa menerima kamu apa adanya termasuk kedua orang tuanya mama dan papa akan merestui untuk soal kisel kamu tenang saja karena yang membuat ide gila tentang perjodohan itu adalah Mama makan Mama pula yang akan membereskan."