Chereads / CINTA YANG BERBEDA / Chapter 4 - DIES NATALIS

Chapter 4 - DIES NATALIS

Keberaadaan hantu wanita di sekolahanku masih saja meninggalkan teka-teki, bahkan apa tujuannya menguntitku sepanjang hari aku juga tidak tau. Setahuku, jika ada mahluk astral yang selalu mengikuti kita itu, ada hal yang ingin dia sampaikan pada kita, atau, selebihnya memang aura kita saja memang menarik perhatian dirinya.

Ini adalah hari Senin, di mana setiap sekolah selalu mengadakan upacara bendera setiap hari itu.

Aku mengorek-ngorek isi dalam tasku, kucari sesuatu tapi tak kunjung kutemukan.

Keringat dingin mulai membasahi keningku, badankupun mulai terasa panas dingin tak keruan.

"Ya Tuhan! Bagaimana kalau ini nanti hilang? Aduh," keluhku seorang diri. Sambil sesekali menyeka keringat dari kening yang merembes ke pelipis.

"Kamu mencari ini nona?" tiba-tiba terdengar suara seorang pria, sekilas aku melirik,  dia membawa atribut dasiku.

"Ah, ini yang aku cari," Aku meraihnya dan ku lihat siapa orangnya yang telah menemukan dasiku.

Astaga! Kak Rizky, aku tersipu malu tertunduk wajahkupun merona dan aku membalikan badanku perlahan berjalan menjauhinya.

"Cuma begitu saja, ya, Ruby? Tidak ada kata apalah buat aku mininal terimakasih?"

Deeeeegh.... Kuberanikan menoleh memandang wajahnya. Kuucapkan kata termakasih padanya dengan lirih, dan aku kembali melangkah dengan sedikit berlari menuju ruang kelas untuk menaruh tasku.

"Heh! Kamu kenapa sih kaya orang dikejar setan gitu Ruby?" kata Zizie yang melihatku nampak pucat dan gemetaran.

"Ah jangan ngomongin setan lah di sini, pamali," kataku, emang biasanya aku selalu di kejar-kejar setan berbagai wujud di sini, termasuk hantu gadis yang selalu menguntitku itu.

Tapi yang kurasakan saat ini seolah lebih buruk dari dikejar seten. Rasanya gimna ya? Semacam nervous iya, deg-degkan gemeteran duh kaya mau pingsan aja.

"TEEET.....TEEEETTTTT.... TEETTTTEEEEE" Bell tanda upacapun di mulai, semua murid-murid berhambur menuju lapangam , dan membentuk barisan sesuai kelas mereka masing-masing.

Upaca berjalan dengan hikmat, walau ada beberapa siswa yang jatuh pingsan karna mungkin kondisinya tidak vit. Tapi anggota PMR dengan sigap sudah membawa mereka ke UKS dengan tandu yang di sediakan oleh sekolah.

Upaca selesai, namun, sebelum barisan di bubarkan, terdengan seorang guru mengucapkan pengumuman.

Siswa siswi yang tadi mulai gaduh kembali tenang dengan di umumkamnya sebuah pengumuman, yang ternyata satu mingguan lagi tepatnya hari rabu minggu depan sekolahan kami mengadakan pesta DIES NATALIS atau kerap di kenal dengan ulang tahun sekolah.

Setelah di umumkan akan dibadakan berbagai pertunjukan sebagai hiburan dari siswa siswi SMA 1 panitia penylenggara juga mulai membuka pendaftaran bagi para murid yang turut berpartisipasi menyumbangkan penampilannya.

Panitia juga mengumumkan panggung hiburan dilaksanakan setelah sepeda santai dan sekaligus untuk menggundi kupon para peserta sepeda santai.

Usai pengumuman barisan di bubarkan, para siswa-siswi nampak heboh dengan pengumuman tersebut, banyak yang bercerita pada temannya kalau mereka ingin ikut menyumbang penampilan, mulai dari grub band, dance karaoke tarian dan banyak sepertinya.