"Papa, Abang sudah memasukkan segala yang kita butuhkan untuk perjalanan besok ke dalam tas kita masing-masing." Suara Siji menyapa indera pendengaran Tuan Yudha dan Reiji, yang berada di ruang makan.
"Jangan lupakan obat-obatanmu, Bang! Kalau Abang tepat di sana, papa yang akan kerepotan!" Tuan Yudha berkata dingin. Sebenarnya, dia tidak setuju jika Siji juga ikut. Dia lebih senang jika Siji berada di rumah keluarga Hayashi saja bersama Yuji. Tapi, Tuan Yudha tidak tahu menahu cara menghapus kutukan anak bungsunya. Jadi, Tuan Yudha harus membiarkan Siji juga ikut juga.
Meski terdengar dingin seperti itu, Siji merasa jika papanya itu tengah mengkhawatirkannya, tapi tidak mau mengakuinya saja.
Siji mengangguk dan tersenyum.
"Abang sudah menyiapkan semuanya termasuk obat-obatan yang mungkin saja kita butuhkan nanti, Pa. Jadi, papa tidak perlu terlalu khawatir! Abang janji tidak akan merepotkan papa selama di sana," ungkap Siji.
