"Sial! Jadi, ceritanya kita ini terjebak di ruang bawah tanah sekarang ini, Sithok? Terus ... elo kenapa masih aja santai kayak berjemur di pantai begitu, Ogeb?! Pura-pura panik kayak gue kek. Gue jadi curiga elo yang bikin jebakan ini lho!" protes Yuji.
"Buat jebakan dengkulmu! Jangan ngaco, Yu!"
"Terus, kenapa elo masih nyantai-nyantai aja?"
"Lalu, gua harus berbuat apa, eum? Ponsel elu hancur saat jatuh ke sini, ponsel gua yang hasil minjem Pak Jo juga tertinggal di atas. Jadi, saat ini kita berdo'a saja agar ada seseorang yang kurang kerjaan lewat sini, lalu menolong kita, Yu," racau Siji.
Meski ada perasaan putus asa di benaknya, tapi ia berusaha bersikap tenang. Jika dia panik, maka adiknya itu akan semakin panik lagi. Dia ingin dapat diandalkan oleh Yuji.
Sambil menunggu Yuji tersadar, Siji sudah mengelilingi tempat ini. Di memindahkan Yuji yang tak sadarkan diri untuk bersandar di tembok besi.