"Sebentar! Apa jangan-jangan ... kamu mau mengambil Yuji dari aku, ya? Ternyata kamu juga mengincar Yuji ya selama ini? Mengaku sajalah, Bocah!"
Dituduh seperti itu, Ryushin langsung menarik tangannya dari atas bahu Yuji yang pingsan di lantai.
"Mana mungkin aku mengincar yang berbatang?! Aku ini masih normal, memangnya kamu yang jeruk makan jeruk! Selain aneh kamu ini bodoh juga ternyata, ya?!" teriak Ryushin, tak kalah sengit.
"Berani-beraninya kau, Bocah!"
Chandra menggeram marah. Ia hendak menerjang ke arah Ryushin dengan pisau lipat di tangan kanannya.
Namun, Ryushin berhasil menghindar ke arah samping kiri. Napasnya sudah menderu kares syok. Ia terus memegangi dadanya. Dalam hati, Ryushin terus merutuki tubuh yang lemah sebagai manusia ini.
Tidak menyerah, Chandra mencoba menyerang kembali secara brutal. Chandra terus-terusan mengarahkan pisau lipatnya ke sembarang arah karena Ryushin terus-terusan menghindar.