Malam harinya, Ryushin sudah sampai di depan rumahnya Yuji saat ini. Ia berjalan kaki seperti sebelumnya karena sayang uang jika dibuat naik ojek. Dia memang bukan anak orang berada. Bahkan, Ryushin sampai kerja paruh waktu untuk mencukupi kehidupan sehari-hari Ryushin dan papanya.
Sebelumnya, Ryushin juga sudah pamit pada Jangjun alias Ujang, papanya, meminta izin untuk menginap di rumah salah satu temannya. Papanya Ryushin tentu saja mengizinkan.
"Kak Yuji! Aku sudah sampai sini!" seru Ryushin sambil berlarian di halamanan depan rumah Pradhika.
Dari arah pintu utama, Yuji muncul dari sana. Sepertinya, Yuji sudah menanti kedatangan Ryushin sejak tadi. Seperti sebelumnya.
Ryushin langsung menubruk tubuh Yuji. Mereka saling memeluk dengan satu tangan, bertepung punggung.
"Yo~ Kak Yuji! Aku sampai lari-larian lho dari tempat kerja hingga ke sini. Enggak ada yang ingin Kak Yuji ingin kasih gitu padaku?"