Rezqi mengangguk dalam senyuman, senyuman yang mewakilkan betapa gadis di sampingnya itu terlihat sangat-sangat manis sore ini.
"Pasti!" ucapnya lagi setengah berbisik.
Shari tertunduk lagi, debaran jantungnya begitu tidak teratur karena sangat senang mendengar ucapan dari laki-laki tersebut.
"Ayo!" ajak pemuda itu kemudian. "Ntar kalo lama-lama diketawain sama si Jong dan yang lainnya, ntar."
Shari paham itu, dan kemudian ia mempercepat langkah kakinya mengiringi irama langkah kaki Rezqi menuju lapangan volly.
Steaven melirik ke arah belakang, tersenyum lebar lalu berteriak ke arah Rezqi dan Shari.
"Buruan, woii!"
"Tuh, kan!" ujar Rezqi dengan suara pelan, Shari tertawa tanpa suara. "Baru juga dibilangin."
Sesampainya keenam orang tersebut di lapangan volly tersebut, ternyata muda-mudi yang lain belum ada yang memulai permainan bola volly itu dikarenakan masih kurangnya jumlah pemain. Dengan kehadiran Jong dan yang lainnya, maka lengkap sudah tambahan satu tim.