Keesokan paginya, di rumah Akhirali selalu dihiasi dengan kesibukan yang sama, dan kerusuhan yang sama. Dan Rezqi, harus menggantikan lagi posisi sang bibi demi melayani para pengunjung warung mereka tersebut.
Tidak ada yang spesial di pagi itu. Semua berjalan sebagaimana seperti hari-hari sebelumnya. Sebenarnya Rezqi ingin bertanya kepada Pak Saman dan Bang Tohap yang terlihat sedang asyik menyantap sarapan mereka masing-masing. Soal, pekerjaan berkuli yang mungkin masih bisa ia susupi, namun mengingat pagi kemarin ia sudah menyerahkan posisi itu kepada Anton anak Pak Basri.
Rezqi akan merasa tidak enak hati jika harus menanyakan posisi itu lagi, akhirnya ia memilih untuk membiarkan saja hal tersebut.
"Naah," Bang Tohap menunjuk seorang remaja yang datang mendekat ke warung. "Itu dia si Anton, sudah datangnya dia, Man."
Pak Saman mengangkat kepalanya, dan melihat seorang anak laki-laki sepantaran anak SMA. Anton, anaknya Pak Basri yang sudah tidak bersekolah.
