"Pelan-pelan dong, Juna!" ujar Ambar pula.
Arjuna cengengesan saja, lalu mendekati Rezqi. "Bang Rezqi!"
"Astaghfirullah…!"
Lagi-lagi Rezqi dan keempat yang lainnya dipaksa menutup kuping.
"Iya…!" pekik Rezqi, lalu menjitak pelan kepala adik sepupunya itu.
Arjuna semakin tertawa geli hati sembari mengusap-usap kepalanya yang kena jitak.
"Kesambet demit di mane lu, Juna?" Jong sampai harus mengibas-ngibas kedua daun telinganya.
Ambar tiba-tiba menangkap tubuh Arjuna dari belakang, satu tangannya membekap mulut bocah tersebut sebab Ambar melihat sepertinya Arjuna akan berteriak lagi.
"Kena kamu, kan, hemm…!" Ambar menjepit tubuh Arjuna dalam pelukannya, sehingga bocah itu susah untuk melepaskan diri. "Din, gelitiki nih bocah, cepet!"
Lalu, datang pula Dinda dan langsung jongkok di depan Arjuna yang dibekap oleh Ambar. Ia menggelitk-gelitik perut bocah tersebut.
"Ampuun!" teriak Arjuna lagi.
