"Siip…" sahut Rezqi, kembali ia mereguk minuman di hadapannya itu.
Tidak berapa lama kemudian, teman-teman Rezqi berdatangan. Jong, Steaven, Ambar, dan Dinda. Mereka berempat melangkah santai mendekati warung Bi Ayu yang kini dijaga oleh Rezqi.
Sore-sore seperti saat sekarang ini, Steaven dan juga Dinda biasanya memarkirkan mobil mereka di halaman rumah Jong yang cukup luas, begitupula sepeda motor matik yang digunakan Ambar. Dan dari rumah Jong, barulah mereka berempat berjalan kaki ke warung Bi Ayu.
"Assalamualaikum," sapa Jong pada semua pengunjung warung.
Keempat orang itu memasuki warung dari pintu lain yang ada di bagian depan warung itu sendiri. Pintu di sana lebih lebar dari pintu yang berdekatan dengan pintu masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam…" jawab beberapa mulut.
"Waah, lagi rame nih," kata si pemuda Betawi itu.
"Aah, biasalah," kata Pak Saman. "Ngopi-ngopi sore."
Jong dan ketiga temannya sama mengangguk-angguk. Lalu pandangan mereka tertuju ke arah Rezqi.