"Jangan pergi, Jod," kata Amia saat melihat gelagat sang adik yang sepertinya hendak menjauh dari tempat itu. "Temenin Kakak di sini."
Jodi tersenyum, "Nggak kok, Kak," ujarnya, lalu melirik ke Akhirali. "Jodi cuman mau beli minuman. Om mau?"
"Boleh deh," ucap Akhirali. "Kopi kalengan aja."
"Oke, Om."
Sesaat Jodi melirik sang kakak yang kembali menekur, mungkin dia sedang berdoa demi keselamatan Rezqi, pikirnya. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya berlalu dari koridor tersebut.
"Sudah Mia," ujar Akhirali pada gadis yang tengah dilanda kekhawatiran itu. "Jangan berpikir yang buruk dulu."
"Maafin Mia, Om…"
Akhirali menghela napas dalam-dalam, lalu tersenyum. Bagaimanapun, tidak ada kesalahan pada diri gadis tersebut. Menurut cerita Jodi tadi, jelas ini murni kecelakaan karena ban truk itu pecah. Mungkin si pengemudi truk itu saja yang bisa disalahkan karena membawa truknya melaju dengan kencang.
"Kita berdoa saja, semoga para dokter itu bisa menyelamatkan Rezqi."