"Waalaikumsalam," sahut Babeh Djaja yang sedang berada di ruang tengah. Pria tua itu sedang menonton sajian berita di televisi.
Shari lantas masuk, karena tidak akan ada lagi yang datang ia pun menutup serta mengunci pintu depan itu.
Saat menemukan sang ayah di ruang tengah itu, Shari tersenyum lantas menjulurkan tangan, menggenggam hangat tangan sang ayah lalu mengecup punggung tangan tersebut.
"Cepet, kan?" kata Shari seraya melirik jam dinding. "Belum juga jam sembilan."
Babeh Djaja terkekeh. "Terus, pegimane kencannye, sukses?"
"Siapa yang kencan?" kata Shari pula. Hanya saja, mulutnya memang berkata seperti itu namun gestur tubuh serta aura kebahagiaannya itu jelas terlihat nyata di mata sang ayah.
"Hemm… masih aje ngebohongin Babeh," cibir Babeh Djaja pula.
"Beneran, kok," sahut Shari, lalu mengempaskan pinggulnya di atas kursi di samping sang ayah dan langsung memeluk sang ayah dengan sangat erat.