"Babeh takutnye adek lu ntu ketipu ame laki-laki nyang nggak bener, Leman."
"Ouh," Sulaiman mengangguk-angguk. Masuk akal juga, pikirnya.
"Gimane?"
"Ya udeh," Sulaiman mengangguk menyanggupi permintaan sang ayah.
Lagipula, sebenarnya Sulaiman pun merasa penasaran juga terhadap orang yang akan ditemui sang adik malam nanti. Laki-laki seperti apa dia? Pikirnya. Sedangkan si Irsyad anak Haji Qosim saja ditolak oleh Shari.
Hemm… menarik.
Setelah itu, Sulaiman pun meninggalkan sang ayah bersama domba jawaranya itu. Ia masuk ke dalam rumah, dan langsung menuju ke kamarnya.
Babeh Djaja tersenyum lebar sembari mengelus-elus domba kesayangannya itu.
Mbeek…!
Di dalam kamarnya, Shari sudah mengeluarkan dua buah pakaiannya dan meletakkan pakaian itu di atas pembaringan. Saat mendengar langkah kaki seseorang—yang tidak lain adalah langkah kaki Sulaiman—Shari bergegas menutup pintu kamarnya dan mengunci pintu tersebut.