"Dalam sebuah hubungan, wajar akan ada hati yang tersakiti—"
Bintang melirik kepada Dinda. Kebetulan, Dinda juga sedang melirik kepadanya. Keduanya sama tersenyum.
"—Apalagi kalau cuma sebatas 'mau', 'akan'… belum menjadi pasangan sama sekali. Orang yang sudah sah saja," Bintang tersenyum lagi merasai diri sendiri. "Yang sudah menikah saja, bisa bercerai. Terpisah."
Tentu keempat orang tersebut bisa memahami ucapan Bintang barusan. Lagipula, cukup jelas bagi mereka perumpamaan yang diucapkan Bintang bukanlah mengada-ada, sebab hal itu jelas menggambarkan kondisinya sekarang itu.
Bercerai.
Bukan karena ditinggal mati, tapi justru dikhianati istri sendiri dengan lebih memilih laki-laki lain, dan meninggalkan anak mereka pada Bintang seorang untuk mengasuh dan membesarkan anak mereka itu.
"Aah…" Bintang tertawa sendiri, menertawai dirinya. "Maaf, malah jadi curhat."