Babeh Djaja kembali memeluk Shari. Segala kerinduan, semua keharuan, seluruh cinta dan kasih sayang ia luahkan pada sang buah hati selembut-lembut yang ia bisa. Sehangat-hangat yang ia miliki.
"Nyak bilang," dan Shari tetap mengungkap percakapan ia dengan sang ibu di alam bawah sadarnya sebelum ini dalam dekapan sang ayah. "Nyak bilang makasih sama kita semua… Doa-doa itu yang jadi temen Enyak di alam sana. Nyak… Nyak bilang, Nyak tetap di sana bermain bersama kupu-kupu… me—menunggu kita semua suatu saat nanti."
Dan setelah itu, Shari tak kuasa lagi untuk bercerita sebab rasa sesak akan keharuan yang membuncah di dada memaksa ia sesegukan dalam tangis yang tak bisa digambarkan. Bukan satu tangis yang dipenuhi kesedihan duka lara, bukan.
Hanya tangisan kerinduan yang bercampur baur dengan cinta kasih dalam keharuan. Ketiga-tiganya, bukan hanya Shari saja.