"Makanya," ujar Amia seraya memapah Daniel dari sisi kiri.
Tangan kiri laki-laki itu menjangkauh jauh, dari sisi kanan ke sisi kiri gadis tersebut. Daniel merasa senang akan hal itu, setidaknya ia sudah selangkah lebih dekat dengan gadis itu sendiri, bukan soal jarak, namun lebih kepada hubungan di antara keduanya.
"Lain kali, jangan seperti anak kecil," lanjut gadis itu. "Main di pantai kegirangan banget. Malam-malam pula."
Daniel hanya bisa tersenyum lebar, suara tawa halusnya itu memancing perhatian dari sepasang mata bening sang gadis.
"What can I say?" ujar pria Australia tersebut. "Setiap manusia boleh saja mengaku sebagai orang dewasa, tua—whatever… but, tetap saja ada jiwa anak kecil di dalam diri setiap orang."
"Hemm, is that what you think so?"