"Huu…!" sahut Jong seraya mendorong pelan bahu gadis tersebut.
Masalahnya, ucapan Dinda itu hanya alasan semata sebab ingin menginap di penginapan yang lebih mewah dan bisa bermain air lebih leluasa. Teman-temannya tahu semua akan hal tersebut.
"Aah," wanita itu tersenyum mengangguk-angguk. "Kalian bisa mengunjungi Pulau Bidadari, di sana alamnya sangat cantik lagi."
"Hoo…" angguk Steaven dan kawan-kawan.
"Atau," ujar wanita itu lagi. "Kalau yang banyak resort-resort bagusnya, yaa di Pulau Sture."
"Naah, di situ aja tuh," sahut Dinda pula. "Ya? Kita ke sana aja ya, please?"
"Iya, iya…" timpal Steaven. "Udah kek bocah SD lu."
"Tul," timpal Rezqi menirukan gaya gadis itu sendiri. "Bocah SD!"
"Mbar," rengek Dinda pada Ambar pula. "Bantuin aku dong. Bilang, kalo kamu juga mau pindah penginapan ke sana aja, ya?"
Ambar tertawa-tawa nyaris tanpa suara sembari memeluk dan mengusa-usap bahu Dinda.
"Tenang aja," ucap Ambar. "Waktu kita masih banyak ini."