Khanza hanya dapat menyaksikan pertarungan Arif melawan dua orang jahil yang sudah mengganggu mereka. Sesekali ia meringis melihat seganas itu sang teman dekat menghabisi rivalnya.
Ternyata Arif jago bela diri juga, batin Khanza.
Dua lawan ia jatuhkan hanya dalam waktu singkat. Namun siapa sangka, saat Arif hanya fokus memberi pelajaran pada salah satu lelaki itu, yang satunya justru bangkit dan mengeluarkan sebilah senjata tajam.
"Arif!!!" Khanza menjerit keras melihat benda tajam siap melukai sang teman dekat. Mengambil tindakan, ia melangkah lebar dan terpaksa ambil bagian dalam duel antara pejantan tersebut.
Cing!
Benda bermaterial besi terlempar ke tengah jalanan aspal.
"Khanza." Arif takjub dengan gadis cupunya, tak menyangka kalau wanita itu punya keberanian ikutĀ campur.
Bugh!
Tendangan kedua dari kaki jenjang Khanza mengenai pipi sang lelaki. Saking kerasnya pukulan tersebut, si pengganggu itu pun terkapar di pinggir jalan.
Niu-niu-niu!