Meskipun badai datang menghantam rasa, ombak menghempas cinta, duri menusuk hati agar terluka. Ketika rasa cinta sudah tumbuh dan mengakar di relung jiwa, semua tidak akan berarti apa-apa. _Khanza_
***
Arif. Kalau kamu terus manis seperti ini, bisa bisa aku melampaui batas kagumku, batin Khanza.
"Za, Tante Karin panggil kita buat makan," ujar Faizal menyentak lamunan sang sahabat.
"Owh iya Fa." Menyimpan benda pipihnya ke kantong, Khanza pun membuntuti sang sahabat kecil untuk berkumpul di ruang makan.
Di meja penuh hidangan tersebut juga tersaji banyak cerita dari Faizal. Menyenangkan mendengar pengalaman anak muda tersebut harus beradaptasi dari satu kota ke kota lainnya. Dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
"Kak Zay curang," omel Khanza.
"Lo curang kenapa?" selidik Zay.
"Kak Zay punya nomor Faizal nggak bilang-bilang aku," rajuknya.
Faizal mengendikkan bahu acuh. Dia sudah menjelaskan pada gadis cupu itu, tinggal Zay yang akan memberikan alasannya.