Aku terjebak dalam dunia sirkus cinta, panggung fana, ambigu menyimpulkan rasa. Dilema antara lanjut atau menyerah sampai di sini saja. Namun nyatanya obsesi masih bermain di jiwa. _Khanza_
***
"Wajar kalau Faizal membenciku, karena aku telah menyakiti wanita sebaik dirimu Za. Bahkan pukulan ia pun masih belum seberapa dibanding kesalahanku yang menodai permata, tapi untuk menjauh darimu, sungguh aku tak bisa. Aku mohon maafkan kesalahanku Za, jangan marah dan jangan memutuskan pertemanan kita, ayo kita luruskan sama-sama ke Vera."
Jujur Khanza pun berat jika harus menjauh dari Arif, tapi ini harus bisa ia lakukan demi sebuah kebaikan. "Aku sudah memaafkan kamu," ucapnya mendorong lelaki itu.
Menatap dalam bola mata Arif, Khanza harus yakin dengan keputusannya. "Dan jujur aku akui, aku tidak akan pernah bisa marah sama kamu."
Arif menyunggingkan senyum samar, hatinya menghangat mendengar pengakuan Khanza.