Pelajaran masih berlangsung. Namun Khanza rasanya tak dapat menahan lagi rasa penasarannya. Aku chat Arif dan tanya saja soal Sony, batinnya.
Lantas mengeluarkan benda pipih, Khanza pun mengetikkan pesan.
[Rif, aku baru dengar soal foto Sony. Kok bisa tersebar ya?]
Khanza melihat sang guru mendekat pun buru-buru mengembalikan hpnya kedalam tas. Tidak ingin terkena masalah karena sadar yang ia perbuat salah.
"Kerjakan soal halaman seratus lima belas sampai seratus tujuh belas," titah sang Guru, "Tapi karena waktunya mepet sekali, kalian kerjakan berkelompok saja. Satu kelompok bisa terdiri dari lima orang, kalian atur saja sendiri orangnya," sambung sang Guru.
Karena tidak ingin repot. Khanza, Dea, Arif, Randra, dan Faizal memutuskan satu kelompok. Menyatukan meja dan bangku agar bisa duduk melingkar, Faizal yang mengangkat bangku dan ingin menaruh di tempatnya tak sengaja ingin menyenggol Arif.
"Woi! hati-hati dong! punya matakan?!" bentak Arif langsung emosi.