Padahal kamu tidak pernah macam-macam, tapi kenapa hatiku selalu tertekan. Kepercayaan selalu aku ragukan, saat kita jauh tanpa kabar dan mengabarkan.
_Khanza Arisha_
Aku selalu jujur tentang apa pun juga, tapi aku tak paham mengapa kamu selalu tidak percaya. Namun aku tidak dapat menyalahkan sepenuhnya dirimu juga, sebab rasaku pun sama, jika jarak memisah kita, maka cemburu mengecam rasa.
_Arif Saputra Wijaya_
***
Khanza mencebik kesal. Melempar ponsel ke sofa, Zay yang berada di sampingnya pun tentu saja heran dan bertanya.
"Kenapa?" tanya sang Kakak pada sang adik yang wajahnya tertekuk masam.
"Apalagi, Zay. Pasti berantem sama Arif," sahut sang Mama menebak.
Zay menghempaskan napasnya secara kasar, diamnya Khanza membenarkan ucapan sang Mama. "Kalian itu kenapa sih, Za?" tegur sang Kakak. "Berantem terus kerjaannya, tapi giliran terpisah pada galau dua-duanya."
"Arif tuh, Kak," adu Khanza.