Cinta ini sederhana, melihatmu tersenyum pun aku bahagia. Namun anehnya, obsessiku selalu meninggalkan luka, tapi dengan cepat rasa mengobati dengan ikhlasnya.
_Arif Saputra Wijaya_
Aku mana sanggup marah, karena menurutku kamu adalah anugrah terindah. Kamu memang cowok dingin, tapi selalu di garis depan untuk melindungi. Terima kasih sudah menjadi yang terbaik dari yang paling baik.
_Khanza Arisha_
***
"Aku pulang ya?" pamit Arif.
Khanza yang sedang asik menggeser layar ponsel pun mendongak pada lelaki yang sejak tadi bermain dengan malaikat kecil di dalam box bayi. Menatap tajam Arif, dia tidak rela kalau sang kekasih pergi meninggalkannya.
Arif menghela napas kasar, menyimpan ponsel ke dalam saku, selalu ada drama saat ia pamit pulang.
"Baiklah. Aku tunggu Tante selesai mandi, dan Kak Zay datang ke sini."
