"Ampun, Yang! Basah!" Arif terus berlari-lari, memutari kolam, ia menghindari sang kekasih yang terus gencar menyiramnya.
Melupakan sejenak masalah Angel. Arif dan Khanza sudah bisa berbahagia seperti biasa.
"Siapa suruh jahilin aku!" Khanza yang hampir didorong sang kekasih ke kolam ikan tidak terima. Geram pada Arif, ia pun membalas dengan caranya.
"Aku jahilinnya cuma mau ceburin lo, Yang. Kamu balasnya sampai aku bikin basah gini." Arif menjinjit baju seragamnya yang mulai lengket ke badan. "Aku nggak bawa baju lo, Yang," keluh Arif.
Khanza menjulurkan lidah. Sekali lagi ia masukkan telapak tangan ke dalam kolam ikan. Menggerakkan ke atas, ia bawa sedikit air melambung dan menciprat ke tubuh sang kekasih.
"Za," tegur Arif.
Kalau sang kekasih sudah menggunakan nama menegurnya, itu tanda bahaya buat Khanza. "Iya-iya," patuhnya dengan cebikan bibir penyerta.
