"Gawat!"
Angel menekan-nekan pelipisnya. Setelah membaca pesan dari Vera, wanita yang baru saja pindah ke SMA Cendrawasih tersebut pening memikirkan rencana yang mulai tercium gagal.
"Kalau orang tua Aldi sama Om Anggara bertemu, artinya Aldi tidak perlu bantuan gue lagi buat nemuin Vera. Dia pasti tidak akan mau mendekati Khanza. Dan gue harus menggunakan siapa lagi buat balas Arif nantinya."
Bangkit dari sofa, wanita dengan balutan celana jeans dan baju kaos serba hitam tersebut pun mulai mondar-mandir.
"Gue harus cari cara lain," racaunya, "Tapi apa?"
Meski Angel sudah seperti setrikaan. Dia tidak kunjung menemukan ide juga. "Sepertinya aku harus bergerak cepat, gue harus tekan Aldi langsung to the point mendekati Khanza."
Mengambil benda canggih di meja, Angel pun menghubungi Aldi segera. Namun sudah lima kali ia melakukan panggilan, telponnya tidak kunjung mendapat jawaban.
"Dasar Cowok Brengsek! kemana dia?"