Apakah puas ketika kita bisa membalas orang yang menyakiti hati kita? Terutama membalik rasa cemburu dengan cemburu yang sama.
Tidak. Malah akan terasa makin sakit menusuk sukma. Dan hal itulah yang dirasa oleh Arif Saputra Wijaya. Harusnya ia senang bisa membalas kekasihnya, tapi berbanding terbalik dengan isi hati. Lelaki dengan ketampanan sempurna tersebut justru merasakan sakit mengingat tatapan tajam Khanza.
Kalau Khanza marah sama gue gimana? Dia tidak balas chat gue, tidak angkat telpon gue. Pasti akan lebih banyak lagi yang akan dekatin dia, batin Arif.
"Lepas!" Arif menghempaskan tangan Angel. "Gue nggak minat balik sama wanita licik seperti lo." Lantas melangkah lebih lebar, ia tuju parkiran motornya.
Nggak aman kalau gue ketemu sama Khanza di sini, gue langsung ke rumah dia dan tunggu dia pulang saja, cetus Arif.