Kegiatan pagi diisi dengan praktik dalam pelajaran kimia. Bukan hanya satu lokal atau satu kelas, tapi semua murid diminta untuk berkumpul di lapangan biasa dipakai untuk upacara.
Arif, Khanza, Randra, Angel, dan Dea mengambil barisan bersama teman-teman satu kelasnya. Mengesampingkan dulu masalah yang terjadi, mereka fokus sama pelajaran yang diberi.
"Baiklah anak-anak, Ibu dan Bapak minta untuk kalian membentuk kelompok ya?" Seorang guru perempuan berbicara dengan pengeras suara atau mic.
"Bu!" Sony mengacungkan jari.
"Iya, Sony? Ada pertanyaan?" Para Guru patut meapresiasi Sony, pasalnya setelah kejadian kemarin dan hukuman skorsing, pemuda yang dulu lumayan nakal tersebut sudah sangat jauh berubah.
"Satu kelompok berapa orang, Bu? Dan apa boleh gabung dengan kelas lain?"
Pertanyaan yang sangat mewakilkan untuk semua murid Cendrawasih.
"Satu kelompok paling sedikit sepuluh orang, bisa juga lebih, tapi jangan sampai kurang. Dan maksimalnya cuma lima belas orang ya?"
