Parasit menghantui, menggerogoti hubungan kami. Namun sebagai sebuah pohon, aku mesti kokoh bertahan, benalu harus dihempaskan, jangan sampai bikin lapuk keadaan.
_Khanza Arisha_
***
Sepuluh menit lagi bel istirahat berbunyi. Khanza, Randra, Dea, dan Arif bertukar tugas mereka. Sementara Angel masih banyak soal yang belum dijawabnya.
"Gimana, Ngel? Sudah belum?" desak Randra.
"Belum, dikit lagi," jawab Angel.
"Katanya pintar," sindir Dea.
"Diam lo," marah Angel.
Dea malah mengejek dengan mencebik-cebikkan mulutnya. "Diem lo, diem lo," ulang Dea sengaja.
Arif mengulum senyumnya. Puas sekali kalau Angel dipermalukan seperti ini.
"Sini gue bantu," tawar Khanza.
"Gue bisa sendiri," tolak Angel.
"Bisa, tapi dari tadi belum selesai juga." Giliran Arif yang selalu mengeluarkan kata pedasnya. "Ini tinggal berapa menit lagi lo. Kita satu kelompok, gue nggak mau nilai gue buruk hanya karena lo, ya?"
