Entah setan apa yang merasuki isi kepalamu, hingga meruncing, menombak sebuah kelicikan, tapi sayangnya tombakmu masih kalah tajam dengan tombak kepintaranku.
_Khanza Arisha_
***
Khanza mengulas senyum miring. Apalagi yang ingin dia lakukan dengan Arif, sampai dia rela pindah sekolah ke sini, batinnya. Tenang saja, bakalan kita ladeni mau lo apa, Ngel.
Drrt ....
Ponsel Arif bergetar. Menyentak lelaki itu dari rasa terpaku pada wanita licik di depan sana. [Sepertinya akting kita harus lebih di perdalam lagi, Sayang] Menghela napas, Arif setuju dengan itu, tapi dia tidak setuju kalau akhirnya dia semakin tidak bisa berduaan dengan Khanza.
"Gila. Si Angel pindah ke sini, Rif." Akhirnya Randra bisa membuka suara juga.
"Jadi ... dia yang namanya Angel, Za?" tanya Dea.
"Iya, De. Cantik 'kan?" Khanza malah terlihat bahagia dengan kedatangan wanita ular itu ke sekolah mereka.
"Lumayan sih. Kalau dilihat-lihat, memang ada tampang pelakor," komentar Dea.
