Mulutku tersekat kehilangan suara, aku terlanjur kecewa karena engkau terkesan menutupi semua. Meski kutahu gelora cintamu hanya untukku saja, tapi mengapa kau toreh dusta saat aku butuh kejujuran walau sakit terasa.
_Khanza Arisha_
***
Usai sudah Khanza membaca pesan dari Angel di ponsel kekasihnya. Mengembalikan benda pipih tersebut, tidak seperti biasa ia kepo dan memeriksa setiap inci benda pribadi Arif.
"Gimana? sudah jelas 'kan? Aku sama Angel tidak ada apa-apa," tegas Arif.
"Hm." Khanza semakin mendorong benda yang tidak kunjung diambil sang kekasih. Namun sebelum Arif menyambutnya, sebuah pesan masuk di sana.
"Coba lihatin, Za," suruh Arif. "Siapa tahu dari, Bunda. Soalnya aku tidak izin keluar tadi," terangnya.
Khanza pun menarik lagi benda pipih tersebut. Menghela napas berat, justru nama wanita yang sejak tadi masuk dalam topik merekalah yang muncul di sana.
"Dari Angel," Khanza awalnya tidak berniat membuka.
"Buka saja, Za."