Malam kelam mengerti hati yang sedang temaram. Angin berhembus halus, menyapa kenangan yang bersatu dalam pikiran. Tatkala petir membentak jantung, para anak manusia segera memacu kendaraan mereka. Mencari tempat berteduh sebelum hujan mengguruh.
Hening. Tanpa ada yang ingin membuka suara, Arif fokus pada kemudinya, sedangkan Khanza melamun sepanjang perjalanan mereka.
Terbawa lamunan nan jauh ke sukma, menebar harum dalam setiap makna. Sekarang aku tahu berapa berartinya kata jumpa, setelah perpisahan sesantiasa melanda.
_Khanza Arisha_
Berawal dari perjumpaan, hubungan terjalin setelah kebersamaan. Bukan soal seberapa lama waktu yang terbentang, tapi seberapa banyak kita mengukir kenangan.
_Arif Saputra Wijaya_
Tik-tik-tik!
Hujan mulai turun menyapa bumi, untunglah motor Arif sudah memasuki halaman rumah kekasihnya. Segera turun bersama, mereka berlari ke pelataran rumah Khanza.
"Untung sampai, Yang," ujar Khanza yang bisa bernapas lega.