Debaran jantung tak karuan rasa, jiwa gelisah tiada tara. Arif mengumpat, besugut kesal merutuki dirinya sendiri. Rasa khawatir tak henti mendera di hati.
"Shit! sial! harusnya gue, tadi ikut mereka saja." Arif memukul stir kemudi beberapa kali, merotasikan pandangan menyapu pinggir jalan, dengan tangan yang tak lepas menggenggam handphone. Dia terus mencari sosok teman dan kekasihnya.
"Kamu dimana, Za?" lirihnya saat telpon itu tak kunjung mendapat jawaban juga.
"Kemarin Faizal izin mau ke tempat tongkrongan, apa gue ke sana saja ya? Tapi tadi sepertinya mereka sedang di sebuah taman."
Dilema.
Arif sedang terjerat kebingungan yang luar biasa. Lantas mencari kontak teman-teman tongkrongan ia pun mendapat kabar kalau Faizal akan ikut balapan.
"Dia balapan sama siapa?" selidik Arif.
"Geng macan."
Jawaban di seberang sana semakin membuat gusar saja. Mematikan sambungan telpon, Arif segera menuju lokasi tongkrongan.
"Shit! Faizal tidak bilang kalau mau trek sama Angel."