Brum!
Lelaki dengan balutan seragam putih abu-abu tersebut memarkirkan motor di depan sebuah rumah yang terbilang mewah. Saking terburu-burunya, Randra bahkan sampai lupa mengenakan jaket saat berangkat dari kediamannya.
Bergidik, ia merasakan tubuhnya mengigil akibat angin pagi yang berhembus dingin. Apalagi akhir-akhir ini sering sekali terjadi hujan hingga cuaca pun semakin murung dan suram.
"Dea mana ya? Kok belum keluar juga?" Padahal biasanya, gadis bar-bar itu akan langsung berlari keluar saat mendengar suara deru mesin motornya.
Lantas turun dari kuda besi. Randra pikir bisa saja Dea tak mendengarnya. Lantas ia pun berdiri di depan pagar rumah si gadis bar-bar. Celingak-celinguk mencurigakan karena tak mendapati si Pak Satpam.
Namun setelah beberapa saat, seorang perempuan paruh baya keluar dari pintu. Hingga Randra pun memutuskan untuk berteriak memanggil orang itu.
"Tante!" panggil Randra.