Setiap ciuman engkau alamatkan ke bibirku, membangkitkan gejolak nafsu memburu. Tak kuasa mengabaikan semua itu, aku pun membalas sesuai perintah naluriku. Tak peduli pada tempat dan waktu, yang aku inginkan gelora cinta bertabur rindu._Khanza Arisha_
Antara panas dan dingin menyatu, tapi ini bukan ciuman penuh nafsu. Melainkan lumatan berselimut rindu. Kurengkuh rekah bibirmu, kusesap manisnya benda kenyal itu. Penuh romansa asmara, berselimut cinta membara. Lewat decapan kita nyanyikan bahasa cinta, lewat saliva mempersatukan perasaan kita. Hingga napas habis dan tak ada yang ingin mengakhirinya. Arif Saputra Wijaya.
Tin!
Bunyi klakson mengganggu kegiatan intim pasangan kekasih tersebut. Saling menarik diri, sontak Arif mengumpat kala tahu siapa pelakunya. Menurunkan kaca, ia melemparkan tisu yang tadi dikepal pemuda itu.
"Sialan lo Rand, bikin kaget! Untung gue nggak jantungan," omel Arif.