Pagi pun kembali menjelang, dengan hati lapang dan pikiran tenang. Masalah sudah usai terselesaikan. Musuh bebuyutan kalah telak dan kini mendekam mempertanggung jawabkan perbuatan.
Menjalani aktifitas seperti biasa, Arif Saputra Wijaya membersihkan diri usai berolahraga pagi. Memakai seragam lengkap, lalu ia pun menarik laci di nakas.
"Gara-gara masalah kemarin aku sampai lupa memberikan jam ini pada Khanza."
Lantas mengambil satu buah benda stainless yang berukuran besar, Arif pun melingkarkan ke pergelangan tangan kiri. Menyimpan kotak tersebut ke dalam tas, pemuda tampan tersebut menyambar jaket dan kunci mobilnya.
"Pasti dia sudah menunggu," tebak Arif.
***
Khanza sudah selesai menyisir rambut panjangnya, hari ini gadis manis tersebut tidak mengepang rambut seperti biasa. Dia mencoba berubah demi orang tercinta dan atas dasar usulan dari Randra.
"Pelan-pelan," gumam Khanza.