Akhirnya Khanza dan Zay mengalah dan sama-sama berbagi makanan mereka. Namun sesekali tetap saja terjadi adu mulut antar keduanya.
"Oh iya. Nak Arif nginap di sini saja ya?" suruh Damar seraya meletakkan alat makan di piring yang kosong. "Masih rentan kalau pulang ke rumah. Lagi pula Erlangga dan orang suruhannya belum tertangkap sama polisi, Om takutnya mereka akan balik mengincar kamu lagi."
Arif menatap seksama lelaki paruh baya itu. Ternyata dia juga tahu atas masalah keluarga Wijaya.
"Iya Rif. Baiknya kamu nginap di sini saja malam ini," setuju Zay. "Sekalian sama Randra juga, biar Arif ada temannya."
Randra membulatkan mata. Zay serius memintanya menginap juga? tapi kalau iya pun nggak apa-apa juga. Toh dia dengan senang hati berada di kelurga hangat ini.
"Tapi Om, Kak." Arif bingung mau menolak atas dasar alasan apa? Dia sungkan juga kalau terus merepotkan keluarga Khanza.