"Hallo Bos! Saya tanpa sengaja mendengar orang suruhan Erlangga mengobrol. Mereka mengatakan kalau Bos mereka akan merencanakan sesuatu besar untuk keluarga Wijaya malam ini."
Zay membulatkan mata sempurna. Sontak menepikan mobil, ia pun ingin bicara serius walau di telpon dengan anak buahnya.
"Apa kamu mendengar rencana mereka apa?" selidik Zay.
"Kalau saya tidak salah dengar, mereka ingin membakar perusahaan Wijaya. Dan mereka juga ingin mencelakakan anak tunggal Wijaya."
"Arif," lirih Zay.
Seketika dia ingat pemuda tampan yang dekat dengan adiknya tersebut. Tadi Arif tidak bersama Khanza, batinnya.
"Terima kasih info kalian. Tolong cari tahu lagi apa rencana jahat Erlangga. Dan tolong segera laporkan kalau ada pergerakan dari mereka."
"Siap Bos!"