Arif tak kalah kesal pada Khanza yang malah memintanya mengantar Vera. Kalau saja bukan karena gadis itu, mungkin sekarang dia sudah memutuskan sang kekasih cantiknya tersebut.
Tadi katanya cemburu, tapi malah nyuruh aku nganterin Vera. Maunya apa sih itu anak, batin Arif.
Menginjak gas mobil semakin kencang, Arif ingin segera sampai pada tujuan. Jika saja bukan karena keselamatan Khanza, Arif tidak akan setuju melanjutkan hubungannya sama Vera. Apalagi sekarang gadis centil itu semakin terang-terangan menggodanya.
"Rif, Kok kamu sekarang berubah sama aku? Apa ada yang lain di hati kamu? Apa kamu sudah mempunyai wanita lain selain aku?"
Pertanyaan Vera malah membuat Arif tertawa dengan kencangnya, dia tiba-tiba teringat kejadian Vera berdua dengan lelaki di cafe waktu itu.