"Iya ... sangat akrab sampai mencengkeram tanganku!" ketus Lia.
Isinya Alexa ragu jika ia tak lantas bertunangan dnegan Angga, Ia malukarena pernah menduakan Angga.
"Wow! Benarkah begitu, Tam?" Gi nampak terkejut mendengar jawaban dari Lia.
Tama masih diam. Ia memalingkan wajahnya menatap ke arah penyanyi di atas panggung mini.
"Silakan duduk mas Tama. Ini buku menunya. Kalau sudah mau memesan, mas Tama bisa memanggil saya. Saya permisi dulu." Laki-laki paruh baya itu lantas bergegas meninggalkan Tama.
"Gi, besok aku mau balik ke Indo. Kamu disuruh Daddy anterin aku ke bandara besok," ucapnya.
Setelah sekitar enam menit perjalanan menggunakan mobil dengan kecepatan sedang dari Bandara Melbourne menuju rumah Gi, akhirnya mereka tiba juga di sebuah komplek perumahan dengan desain elegan tak jauh berbeda dengan perumahan elit di Jakarta.