Angga berlari menuju hotel tempat ia menginap. Ia bergegas memasuki lift. Dalam lift, hatinya tak tenang. Ingin rasanya agar lift bergerak lebih cepat.
"Haish ... kenapa lift lambat sekali bergeraknya. Sial!" umpat Angga tak sabaran.
Ting! Suara pintu lift terbuka. Angga bergegas keluar dan hampir saja menabrak salah seorang tamu di hotel itu yang tengah berjalan di lorong hotel.
"Maaf, aku sedang terburu-buru," ujar Angga meminta maaf.
Setelah berada di depan pintu kamarnya. Ia bergegas menekan angka sandi di dinding sebelah pintu. Setelah berbunyi dan warna berganti menjadi hijau, Angga lantas mendorong pintu tersebut.
Angga masuk ke dalam kamar dengan perasaan yang tak enak. Ia memindai kamarnya itu. Telinganya seketika mendengar suara isak tangis. Segera Angga mendekati sumber suara. Matanya membulat saat ia melihat Alexa menangis sambil meringkuk di atas ranjang. Angga bergegas mendekati Alexa.
"Alex ... ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Angga panik.
