Srakk!
Pak Dharmawan melempar selembar kertas putih ke atas meja. Angga menoleh ke arah meja dan menatap bingung pada secarik kertas itu.
"Jelaskan maksud dari surat itu!"
Dengan rasa penasaran Angga meraih secarik kertas tersebut dan membacanya dengan seksama. Tiap kata ia susuri hingga tiba kalimat yang menyatakan dirinya menculik seorang gadis. Mata Angga membulat penuh saat membaca isi dari surat tersebut.
"Apa penjelasanmu, Angga Dharmawan?!" ujar pak Dharmawan murka.
Jantung Angga berdegup kencang. Rasa takut bercampur geram menyelimuti hati Angga.
Surat itu berisi tentang pelaporan pihak Ben pada pihak Universitas bahwa Angga telah melarikan seorang anak gadis ke rumah kosannya.
'Ben, brengsek kamu! Beraninya mengirim ini, sial!' kutuk Angga dalam hati.
Ia lantas mendongak dan menatap wajah Ayahnya yang dingin.