Leoni tertawa kecil, ia memang masih sangat muda, tapi papinya sudah mengajarkan bisnis sejak ia lulus SMA dulu. Bahkan papinya tidak segan memberikan modal besar untuknya , sehingga ia bisa berbangga hati menjadi pengusaha muda yang sukses di usia yang baru akan menginjak 20 tahun.
"Tapi, aku nggak punya apa yang wanita lain punya , Ci."
"Pacar gampang di cari. Apa lagi kamu cantik dan sukses kan."
"Sayangnya orang yang aku cintai juga nggak mungkin mau sama aku, Ci."
Bianca mengerutkan dahi mendengar perkataan adik iparnya itu.
"Kenapa?"
"Tapi, Cici janji ya jangan cerita soal ini sama koko juga sama papa dan mama."
Bianca menganggukkan kepalanya perlahan.
"Aku udah nggak perawan lagi, Ci ...."
"Apa almarhum cowokmu yang sudah ...."
"Nggak, bukan Ci. Ini mungkin salah aku juga, Ci. Dulu aku dan almarhum Firman terlalu sombong, dan sering nyakiktin perasaan orang lain, jadi itu dimanfaatkan oleh orang yang pernah aku sakiti."
***
-setahun lalu_