Chereads / Iam Shadow Wife (Indonesia) / Chapter 1 - Prolog

Iam Shadow Wife (Indonesia)

🇮🇩Tatiana06
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 8.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Aku Amara Cristal. Ini hari ulang tahunku, usiaku sudah 22 tahun. Aku menarik napas dalam-dalam melihat bayanganku di cermin. Rambutku hitam lurus. Tidak peduli seberantakan apapun aku mengikat rambutku, itu tetap lurus dan tidak pernah kusut. Ini adalah keuntungan yang aku terima sejak aku lahir. Kulitku merona putih porceline karena aku jarang keluar rumah. Iris biru mataku mirip dengan mata ayahku. Daguku lancip karena wajah agak lonjong, dan aku memiliki garis bibir seperti Selena Gomez.

"Selamat ulang tahun untukku" Aku menyambut pagi tanpa kejutan yang indah, aku hanya meniup lilin aromaterapi yang aku bakar, dan perayaan ulang tahunku berakhir. "Amara, Amara," teriak suara yang sangat akrab. Dia menggedor pintuku dengan kasar seperti biasa.

"Ya, Ma" jawabku sambil membuka pintu kamar. Mamaku langsung menyiramku dengan air. "Apa kau sudah gila? Kau baru saja bangun?. Sudah kubilang ada tamu penting dan kau tidak melakukan pekerjaanmu? Rapikan dirimu dan pergi ke ruang tamu. Sekarang," bentak Mama

"Home sweet home. Hah, apa gunanya semua pelayan? Aku masih melakukan pekerjaanku," aku menggerutu pada diri sendiri. Aku terbiasa menghadapi hari-hari seperti ini. Aku mandi, lalu memakai baju tunik yang biasa aku pakai, tanpa make up selain skincare pagi yang biasa aku gunakan. "Oh Shiit, kalungku hilang lagi. Dimana aku meletakkan kalung itu", aku melihat ke sudut kamarku. Kalung hadiah pertama Ayah untukku adalah satu-satunya hadiah yang aku terima saat aku berumur sepuluh tahun.

"Maaf, Nyonya Amara. Nyonya besar sedang menunggumu" pelayan itu datang memanggilku. Aku menghela nafas berat karena Mama pasti sudah sangat marah padaku. Aku bergegas ke ruang tamu. Nafasku terengah-engah, aku langsung berdiri tegak ketika melihat seorang tamu duduk di ruang tamu.

Mama menghampiriku, mencengkram lenganku "ini putri kami, Amara," kata mama. Sejujurnya, Aku terpaku pada pria berjas tuksedo itu. Dengan wajah tegas berkulit agak kecoklatan, terlihat jelas ia sering berjemur. Rambutnya disisir ke belakang, meski terlihat tebal. Dadanya bidang, dan aku yakin ada perut 8 pack yang tersembunyi di balik bajunya. Matanya agak membulat tapi tajam.

"Ya Tuhan, apakah ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama?" batinku dalam hati. Aku tidak mengerti mengapa, tetapi ada rasa mendesak di dadaku. Dan aku sangat terobsesi begitu saja,kemudian menyimpulkan bahwa aku telah jatuh cinta dengan pria itu.

"Wanita lemah menjijikkan seperti ini yang akan menjadi istriku? Hanya karena terpaksa aku menjadikanmu istriku," kata pria itu dengan tegas kepadaku. Aku tersentak, tidak mengerti "apa?" Tanyaku bingung. Ibu semakin kasar mencengkram lenganku. "Ini Raka, calon suamimu. Bersikap baik lah padanya," bisik mama. Aku menoleh untuk melihat Ayah, dan Ayah hanya tersenyum manis padaku.

Sepertinya aku telah melakukan kesalahan besar dalam hidupku. Aku jatuh cinta dengan pria bermulut tajam seperti pedang,